Cari Blog Ini

Selasa, 02 Desember 2014

KYAI TANPA PESANTREN ( POTRET KYAI KUDUS )

KYAI TANPA PESANTREN ( POTRET KYAI KUDUS )

Judul  buku     :  Kyai Tanpa Pesantren (Potret Kyai Kudus)
Penulis             : Abdurrahman Mas’ud
Co-authors      : M. Rikza Chamami dan  Khasan Ubaidillah
Penerbit           : Gama Media
Tahun terbit     : 2013
Tebal buku      : XXIV +124 halaman
Resensator       : Rosaliatul Ulfa Ardie

            Kyai merupakan suatu julukan yang diberikan kepada seseorang yang mempunyai penguasaan ilmu agama yangg lebih. Pada dasarnya kyai selalu dikaitkan dengan pesantren namun hal ini tidak selalu benar karena ada beberapa kyai yang tidak mempunyai pesantren. Tegasnya kyai dan pesantren bukanlah satu paket yang selalu hadir bersama. Namun pesantren hanya menjadi sarana pembelajaran yang biasanya diasuh oleh seorang kyai, sementara kyai itu belum tentu dan tidak harrus memiliki pesantren. Namun media lain yang bisa digunakan sebagian Kyai di Kudus dalam  mentransfer ilmunya adalah melalui masjid, madrasah dan panggung pengajian. Mengingat media yang digunakan sehingga membuat sang Kyai meiliki kontribusi yang signifikan di kalangan masyarakat.

            Sosok kyai bukan hanya menjadi seorang yang ahli dalam ilmu agama namun seorang kyai juga merangkap sebagai imam sholat, guru mengaji, dan juga menjadi tempat bertanya bagi orang yang di sekitarnya terutama dalam hal hukum agama, bahkan kyai juga menjadi sesosok tabib.

            Dalam buku Kyai Tanpa Pesantren (Potret Kyai Kudus) mengingatkan kembali kepada awal mula terbentuknya sebuah pesantren. Pesantren yang pada awalnya adalah sebuah tempat atau pondok yang digunakan sebagai tempat sholat atau sebagai tempat berkumpul untuk mendiskusikan suatu hal. Namun seiring berjalannya waktu pondok berubah menjadi sebuah pesantren yang lebih luas lagi fungsinya antara lain yaitu sebagai tempat mengenyam pendidikan agama, pendidikan karakter maupun pendidikan formal, yang sekarang sudah banyak contoh-contoh pondok pesantren moderen.

            Di Kudus dalam buku Kyai Tanpa Pesantren (Potret Kyai Kudus) memaparkan masih adanya sosok Kyai yang dibesarkan tanpa adanya pesantren. Kyai-kyai tersebut adalah KH. Sanusi, KH. R. Asnawi, KH. AbdulJalil, KH. Mawardi, KH. Arwani Amin, KH. Yahya Arief,  KH. Turaichan, KH. Ma’ruf Asnawi dan KH. Sya’roni Ahmadi.Kyai-kyai tersebut menguasai bebagai ilmu yang  berbeda-beda dan variatif dan salinhg melengkapi satu dengan yang lainnya.

            Buku Kyai Tanpa Pesantren (Potret Kyai Kudus) inimenjadi menarik untuk dibaca karena menghadirkan biografi sosok-sosok yang besar tanpa adanya pesantren dan  nyata keberadaanya walaupun Kyai-kyai tersebut di atas pernah mengenyam pendidikan di pesantren.

           




            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar