Cari Blog Ini

Selasa, 17 Agustus 2021

Sifat – Sifat Penjumlahan Bilangan Bulat dan pengurangan bilangan bulat

Sifat – Sifat Penjumlahan Bilangan Bulat dan pengurangan bilangan bulat

a.      Sifat – Sifat Penjumlahan Bilangan Bulat

1)      Sifat Tertutup : Bila a dan b bilanganbulat maka a+b juga bilangan bulat

contoh:

Jika a = 3 dan b = 5, maka a + b = 3 + 5 = 8

2)      Sifat Komutatif (pertukaran ) :a + b = b + a

contoh:

2+3 = 3 + 2 = 5

- 3+7 = 4

(-4) + (-2) = -6

3)      Sifat Assosiatif (Pengelompokkan) : ( a + b ) + c = a + ( b + c)

Contoh :

(2 + 3) + 5 = 2 + (3 + 5)

5 + 5 = 2 + 8

10 = 10

4)      Unsur identitas atau netral: untuk setiap a bilangan bulat berlaku

: a+0 = 0+ = a

Contoh : 24 + 0 = 0 + 24 = 24

 

1.      Pengurangan Bilangan Bulat

Karena pengurangan merupakan lawan dari penjumlahan maka setiap operasi pengurangan dapat dilakukan sebagai penjumlahan, untuk setiap a dan b bilangan bulat berlaku a – b = a + (-b)

Contoh:

·         9 – 4 = 9 + (-4) = 5

·         (-4 – 2) = -4 + (-2 ) = -6

BILANGAN BULAT

 

BILANGAN BULAT

Bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat negatif, nol dan bilangan bulat positif (...-3,-2,-1,0,1,2,3....). Pada garis bilangan juga dapat diketahui lawan atau invers dari bilangan bulat, seperti gambar dibawah ini:



Yang termasuk Bilangan bulat adalah:

1.      Bilangan bulat Negatif : ......-4,-3,-2,-1

2.      Bilangan bulat positif atau bilangan asli : 1, 2, 3, 4, ....

3.      Bilangan Cacah : 0,1,2,3,4,.....

4.      Bilangan Prima (Bilangan yang habis dibagi satu dan bilangan itu sendiri) : 2,3,5,7....

5.      Bilangan Komposit (Bilangan yang memiliki faktor lebih dari dua, atau bilangan selain angka satu dan bilangan prima) : 4,6,8,10,....

Jika digambarkan pada garis bilangan adalah sebagai berikut:



Pada garis bilangan, bulat positif terletak di sebelah kanan nol, dan bulat negatif terletak disebelah kiri nol.

Dari garis bilangan di atas dapat disimpulkan:

1.      Semakin ke kanan letak suatu bilangan, nilainya semakin besar, Contoh:

a.    Bilangan 2 berada disebelah kanan 0, Maka  (dibaca 3 lebih besar dari 0)

b.    Bilangan 1 berada disebelah kanan -2, maka  (dibaca 1 lebih besar dari -2)

2.      Semakin ke kiri letak suatu bilangan, nilainya semakin kecil, Contoh:

a.    Bilangan -3 terletak disebelah kiri -1, maka  (dibaca -2 lebih kecil dari -1)

b.    Bilangan 1 terletak disebelah kiri 5, maka  (dibaca 1 lebih kecil dari 5)

Contoh invers :

Pada garis bilangan dapat diketahui lawan atau invers, misalnya 2 terletak disebelaah kanan titik nol, sedangkan titik -2 terletak disebelah kiri titik nol, maka -2 adalah lawan atau invers dari 2.

Kesimpulan invers atau lawan:

untuk setiap a, b, c bilangan bulat berlaku;

, jika a terletak disebelah kanan b

, jika c terletak disebelah kiri a

Manfaat bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari misalnya:

1.      Mengukur suhu

Mengukur besaran suhu menggunakan alat termometer, suhu di atas nol ditujukan dengan bilangan positif contoh 100,200,300,dst, dan suhu dibawah nol ditujukan dengan bilangan -100,-200,-300,dst

Contoh: Suhu di ruangan pendingin -100C, artinya suhu di ruangan itu 100 C di bawah nol.

2.      Mengukur kedalaman laut

Mengukur ke dalam laut diperhitungkan dari permukaan laut, ditunjukkan dengan bilangan bulat negatif, contoh jika kedalaman laut -70 m maka kedamalam laut adalah 70 m

3.      Mengukur ketinggian dari permukaan tanah

mengukur tinggi badan diukur dari permukaan tanah ditunjukkan dengan bilangan bulat positif, seperti pada gambar di bawah ini, tinggi anak perempuan tersebut adalah 130 cm         

Rabu, 11 Agustus 2021

OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN

1.      Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat

Penjumlahan dan pengurangan pada bilangan bulat dapat diselesaikan dengan garis bilangan dan tanpa alat bantu.

a.      Dengan garis bilangan

Pada garis bilangan, bilangan positif bergerak ke kanan atau ke atas, sedangkan bilangan negatif bergerak ke arah kiri atau ke arah bawah.

Contoh:

1)   2 + 5 = ...






1)   5 – 1 = ...

 

 


2)   3 + (-4) = ...

 

 

 

 


b.      Tanpa alat bantu

Perhatikan contoh di bawah ini:

1)      3 + (-5) = ...

2)      5 + 11 =

3)      -10 + ( -5) =

4)      10 – 5 =


Jumat, 12 Februari 2021

LEMBAR KERJA SISWA MATERI PECAHAN BIASA

Kelompok :

1. 

2.

3.

4.

1

LEMBAR KERJA SISWA

 

Baca dan pahami soal cerita berikut:

Dalam suatu acara ulang tahun, undangan yang datang dibagi menjadi 4 kelompok untuk menikmati kue tar berbentuk lingkaran dengan ukuran yang sama.kue tar tersebut sudah dihidangkan pada setiap meja kelompok, yaitu meja A, meja B, Meja C dan Meja D. Kue tersebut dibagi sama rata kepada anak yang menghadapi suatu mej. Setiap undangan yang datang boleh memilih duduk dibangku meja manapun. Sinyo adalah undangan terakhir yang datang diacara tersebut. Adit melihat bangku A sudah ada 6 anak , meja B ada 7 anak, meja C ada 8 anak, dan meja D ada 9 anak

1.      Tuliskan informasi yang kamu dapat dari cerita di atas ke dalam tabel di bawah ini:

Meja

Banyak Anak

A

 

B

 

C

 

D

 

 

2.      Apabila sinyo memilih bergabung di meja B, apakah ada meja lain yang akan sama dengan meja B?

3.      Jika sinyo ingin mendapatkan bagian kue yang paling banyak di antara ke empat meja pilihan, meja manakah yang seharusnya dipilih oleh sinyo?


 


Selasa, 23 Juni 2015

TRADISI MENGIKAT AYAM DI NISAN

TRADISI MENGIKAT AYAM DI NISAN
LAPORAN MINI RISET
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Islam dan Budaya Jawa
Dosen Pengampu : M. Rikza Chamami, M.SI
Oleh:
Rosaliatul Ulfa Ardie (133511058)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2015


KATA PENGANTAR
            Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat, Taufik, dan Hidayahnya yang telah memberi kekuatan dan kesabaran, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan mini riset dengan judul “Tradisi Mengikat Ayam di Nisan”.
            Penulisan laporan mini riset ini disusun untuk memenuhi tugas ulangan akhir semester mata kuliah Islam dan Budaya Jawa.
            Masukan dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan penulisan laporan mini riset mendatang. Akhir kata penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan mini riset ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita, amien.
            Harapan penulis semoga laporan mini riset ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Semarang, 23 Juni 2015
  Rosaliatul Ulfa Ardie





I.                   PENDAHULUAN
Indonesia memiliki banyak keragaman, yaitu keragaman suku, ras, agama dan budaya. Salah satu pulau di Indonesia yaitu pulau Jawa juga memiliki banyak keragaman salah satunya dalam keragaman dalam kebudayaan.
Budaya Jawa merupakan hasil cipta, dan karya manusia Jawa yang tumbuh dan berkembang di pulau Jawa sebagai bagian dari peradapan masyarakat Jawa. Pada mulanya budaya Jawa sangat dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan oleh masyarakat Jawa namun seiring berjalanya waktu kebiasaan-kebiasaan itu menjadi norma atau hukum tidak tertulis yang yakini atau dijalankan oleh masyarakat tersebut.
Oleh karena itu, penulis menulis laporan mini riset yang berjudul Tradisi Mengikat Ayam di Nisan, yang di dalamnya akan dibahas mengenai tradisi tersebut yang berkembang di daerah Babalan Demak.

II.                RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pendahuluan di atas maka rumusan maslah yang akan dibahas adalah:
1.      Bagaimana sejarah munculnya tradisi mengikat ayam di nisan di daerah Babalan Demak?
2.      Apa saja perlengkapan tradisi mengikat ayam di nisan di daerah Babalan Demak serta bagaimana prosesinya?

III.             LANDASAN TEORI
A.    Pengertian Tradisi
Tradisi adalah sebuah kata yang sangat akrab terdengar dan terdapat di segala bidang. Tradisi menurut etimologi adalah kata yang mengacu pada adat atau kebiasaan yang turun temurun, atau peraturan yang dijalankan masyarakat.[1]
Secara langsung, bila data tau tradisi disandingkan dengan struktur masyarakat melahirkan makna kata kolot, kuno, murni tanpa pengaruh, atau sesuatu yang dipenuhi dengan sifat taqlid. Tradisi merupakan sinonim dari kata “budaya” yang keduanya merupakan hasil karya. Tradisi adalah hasil karya masyarakat, begitupun dengan budaya. Keduanya saling berpengaruh. Kedua kata ini merupakan personafikasi dari sebuah makna hukum tidak tertulis, dan hukum tidak tertulis ini menjadi patokan norma dalam masyarakat yang dianggap baik dan benar.
Tradisi dalam bahasa latin yaitu: tradition yang berarti “diteruskan atau “kebiasaan”. Dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu Negara, kebudayaan, waktu atau agama yang sama. Hal yang paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi yang diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis maupun (sering kali) lisan, karena tanpa adanya penyaluran informasi suatu tradisi dapat punah.[2]

IV.             KONDISI LAPANGAN
A.    Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Observasi lapangan untuk salah satu tugas mini riset mata kuliah Islam dan Budaya Jawa ini bertempat di desa Babalan, kecamatan Wedung, kabupaten Demak.
            Adapun waktu pelaksanaan observasi lapangan ini pada hari Selasa, 16 Juni 2015.
B.     Letak Geografis
Tradisi mengikat ayam di nisan ini merupakan tradisi yang sering dilakukan di desa Babalan, kecamatan Wedung, kabupaten Demak. Desa ini merupakan salah satu desa yang terpencil di perbatasan antara kabupaten Demak dengan kabupate Jepara, desa ini terpencil karena masih susah dalam akses transportasinya dan jalannya yang masih ala kadarnya. Namun desa ini juga terkenal karena produksi garam dan surganya para penggemar mancing.

V.                ANALISA LAPANGAN
A.    Sejarah Munculnya Tradisi Mengikat Ayam Di Nisan
Sejarah munculnya tradisi mengikat ayam di nisan di desa Babalan, kecamatan Wedung kabupaten Demak ini menurut penuturan beberapa orang karena seseorang yang ketika meninggal belum menikah (masih perjaka atau perawan) atau belum mempunyai pasangan (suami/istri) di sananya (akhirat) tidak akan mempunyai pasangan, jadi orang-orang terdahulu menggunakan ayam sebagai ganti pasanganya.
B.     Perlengkapan Tradisi Mengikat Ayam di Nisan Serta Prosesinya
Dalam tradisi mengikat ayam di Nisan ini perlengkapanya tidaklah banyak, cukup dengan ayam dan tali. Ayamnya menyesuaikan jenis kelamin yang meninggal, jika yang meninggal itu perawan maka menggunakan ayam jago (ayam jantan) begitu sebaliknya jika yang meninggal adalah perjaka maka ayamnya menggunakan ayam babon (ayam betina).
Prosesi dalam adat ini cukup sederhana dan mudah, ketika yang meninggal baik perjaka maupun perawan sudah dimakamkan lalu ayam tadi (menyesuaikan jenis kelamin yang meninggal) di ikatkan di nisan yang meninggal.

VI.             KESIMPULAN
Tradisi dalam bahasa latin yaitu: tradition yang berarti “diteruskan atau “kebiasaan”. Dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu Negara, kebudayaan, waktu atau agama yang sama.
Pada dasarnya tradisi itu dilakukan oleh orang-orang terdahulu karena mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Tidak khayal banyak tradisi yang menurut orang zaman sekarang tidak masuk akal, namun masih banyak dijalankan. Jadi tradisi harus terus dilestarikan karena itu merupakan salah satu warisan budaya nenek moyang kita.















lampiran
BIODATA SINGKAT PENULIS

Nama                           : Rosaliatul Ulfa Ardie
NIM                            : 133511058
Kelas                           : PM-4B
TTL                             : Demak, 22 Januari 1996
Riwayat Pendidikan  : Ra Nurul Ittihad Babalan
Mi Nurul Ittihad Babalan
Mts Nurul Ittihad Babalan
Sma Islam Sultan Agung 2 Jepara
Alamat              : Babalan Rt 03 Rw 05 Wedung Demak
No Hp                         :083842331191
Email                      : rosa.ulfardie@gmail.Com





[1] Kamus Besar Bahasa Indonesia: Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa, ( (Jakart:  Balai Pustaka, 2001) hlm 1208
[2] Buka Mata,  Pengertian Budaya, Adat Istiadat dan Kebiasaan, http://buka-mata.blogspot.com/2013/05/pengertian-budaya-adat-istiadat-dan.html, di akses pada tanggal 23 Juni 2015 pukul 20:56